Pagaralam, Transparan-MERDEKA — Setelah kurang lebih satu pekan lebih diburu Satreskrim Polres Pagaralam, akhirnya pelaku kasus penganiayaan berat yang menyebabkan korbannya meninggal dunia yaitu MI (21) warga Kecamatan Dempo Selatan berhasil ditangkap.
Sebelumnya diketahui korban MI (21) yang ditemukan warga dalam keadaan kritis dengan tangan terikat di kawasan Cawang Lama pada Minggu (31/7) lalu akhirnya meninggal meskipun sempat dirawat di RS Besemah.
Pelaku yaitu yaitu Riki Susanto (31) warga Tanjung Keling Kecamatan Dempo Utara. Pelaku berhasil ditangkap di Simpang Manna Minggu (7/8) sekira pukul 17.00 WIB.
Pelaku yang bekerja sehari-hari sebagai pegawai swasta ini tak berkutik saat ditangkap anggota Satres Polres Pagar Alam.
Kapolres Pagaralam AKBP Arif Harsono SIK MH melalui Kasatreskrim AKP Najamudin membenarkan jika terduga pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban MI (21) meninggal dunia sudah ditangkap.
“Ya benar sudah kita tangkap sore tadi sekira pukul 17.00 WIB di tempat persembunyiannya di kawasan Simpang Manna Kota Pagar Alam. Pelaku sudah kita amankan dan akan kita rilis besok pagi motif penganiayaan yang dilakukan pelaku,” ujarnya.
Sebelumnya, Wanita yang ditemukan warga Cawang Lama Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam pada Minggu (31/7) lalu dalam kondisi terikat dan badan penuh memar dan luka dikabarkan sudah meninggal dunia.
Korban dengan inisial MI (20) yang mengontrak di kawasan Jalan Gunung tersebut meninggal setelah sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Besemah. Namun pada Senin (1/8) korban dinyatakan meninggal dunia.
Kapolres Pagaralam AKBP Arif Harsono SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Najamudin membenarkan jika wanita yang ditemukan warga Desa Cawang Lama pada Minggu (31/7) kemarin dalam kondisi terikat dan tak sadarkan diri sudah meninggal dunia.
“Korban saat ditemukan warga dalam kondisi setengah sadar dan bagian tangannya terikat. Memang saat ini kondisinya kritis karena ada luka dibagian belakang kepala,” ujar Kasat.
Setelah mendapat laporan warga anggota Polres langsung ke lokasi dan membawa korban ke Puskesmas terdekat. Namun karena kondisi korban sudah memprihatinkan langsung dirujuk ke RS Besemah.
“Memang saat kita bawa ke RS Besemah korban masih dalam kondisi kritis dan tidak bisa berkomunikasi lagi. Bahkan kita tidak bisa menanyakan kejadian yang mengalaminya sebelum ditemukan warga,” katanya.
Namun hanya berselang satu hari korban dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Untuk kasus ini kita masih melakukan penyelidikan. Jadi belum tahu apa motif dari kekerasan yang dialami korban sebelum ditemukan oleh warga. Petugas sampai saat ini masih terus mencari tahu siapa saja orang yang terakhir bertemu korban,” jelasnya. *