SUMBAR, transparanmerdeka.com -Perang terhadap penambangan emas tanpa izin (PETI) dan tambang ilegal di Sumatera Barat terus digelontorkan oleh Polisi daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam vidio yang ditayangkan di akun Instagram (IG) (Minggu 20/7/2025) menyatakan ” pihak Polda Sumbar tidak hanya memburu pelaku di lapangan, polisi juga menyasar oknum backing yang selama ini melindungi aktivitas ilegal tersebut.
Namun sayangnya, apa yang diinstruksikan Kapolda Sumbar itu, seolah olah tidak berlaku di Kabupaten Pasaman Barat, walaupun sudah pernah dilakukan razia oleh Polda tidak banyak pelaku serta alat berat yang ditangkap, upaya razia itu seolah sia sia dan sekedar pencitraan saja,
Razia yang dilakukan Polda bukan membuat penambang takut dan berhenti namun semakin bertambah banyak alat berat yang masuk dan beroperasi di wilayah tambang emas Pasaman Barat, Razia yang dilakukan seolah tidak ada membuat efek jera dan rasa takut bagi mereka yang melakukan PETI disana, Bahkan seperti menjadi pembuka jalan bagi mereka.
Berdasarkan pantauan dilapangan, semakin hari penambangan liar ini bertambah banyak di Kabupaten Pasaman Barat, diantaranya di jorong Tombang kecamatan Talamau, Rimbo janduang kecamatan Pasaman, Silapiang kecamatan Ranah Batahan.
Ada beberapa titik lagi yang menjadi prioritas Bagi PETI, Semua ini terjadi diduga karena adanya beking dan mafia tambang yang bermain agar aktivitas ini tidak terganggu dan terkesan tidak ada rasa takut dengan Aparat penegak Hukum khususnya Polres Pasaman Barat, hal ini terbukti penambang Emas dengan leluasa melakukan penambangan dengan menggunakan alat berat serta bertambah banyaknya alat yang masuk ke area PETI.
Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat menyebut, Keberanian penambang emas menggunakan alat berat dalam penambangan emas ini diduga adanya uang Payung yang mereka bayar sekitar Rp. 65 juta rupiah per unit untuk 1 bulan agar aman dan tidak dirazia.
Humas Polres Pasaman Barat saat ditanyai mengenai Peti dan dugaan uang payung hanya bungkam tidak memberikan jawaban hingga saat ini.
Dalam vidio berdurasi 01 menit 55 detik menyampaikan Aksi tegas dilakukan demi menyelamatkan lingkungan dan menjaga masa depan masyarakat. Direktur reserse kriminal khusus Polda Sumatera Barat Kombes polisi Andri Kurniawan mengungkapkan, pihaknya sudah gencar patroli, penyuluhan dan mendatangi titik titik rawan PETI.
Tidak berhenti penegakan hukum Polda Sumatera Barat juga mengawal usulan wilayah pertambangan rakyat (wpr) seluas 4000 hektar di beberapa kabupaten dengan adanya wpr praktek tambang bisa lebih terkontrol legal dan diawasi bersama.
Kabid humas Polda Sumatera Barat Kombes polisi Susmelawati Rosya menekankan bahwa masalah PETI bukan hanya tugas polisi semata, tetapi juga tanggung jawab bersama semua unsur TNI, pemerintah daerah, dinas teknis, Bappeda akademisi media hingga masyarakat harus berperan aktif meski sumber daya terbatas.
Kombes polisi susmelawati memastikan semangat polisi tidak pernah surut. Ia juga menyampaikan Mewakili Kabid propam AKBP jamalul Ihsan, Ia menegaskan tidak ada toleransi untuk anggota polri yang terlibat dalam praktek tambang ilegal siapapun yang terlibat termasuk anggota sendiri akan ditindak tegas untuk memberi efek jera.
Kapolri jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo sendiri mendukung penuh langkah ini. Iya menegaskan bahwa polri sangat tegas terhadap pihak-pihak yang merugikan negara dan masyarakat serta akan selalu melindungi alam dari perusakan.
Dukungan juga disampaikan Kapolres Sumatera Barat Irjen polisi Dr Gatot Tri suryanta yang mengajak seluruh jajarannya menjaga integritas melawan perusak lingkungan dan melindungi kepentingan rakyat dengan sinergi dan ketegasan. Polda Sumatera Barat berkomitmen melanjutkan perang melawan tambang ilegal sampai ke akar-akarnya. (fan/ Tim)












