TRANSPARANMERDEKA.COM, PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru memproyeksi Danau Opi sebagai lokasi pengembangan retensi atau penampungan air untuk mengatasi terjadinya banjir dikawasan Seberang Ulu.
Untuk memastikan progres pembangunan kolam retensi tersebut on the track, Herman Deru meninjau langsung lokasi pembangunan kolam retensi di Danau Opi, Rabu (12/11).
Disela-sela peninjauan itu Herman Deru menegaskan, progres pengembangan danau di Jakabaring ini menjawab pesoalan banjir yang disebabkan karena cuaca exstrem, oleh sebab itu Pemprov Sumsel mempeluas kapasitas tampung debit air. Dimana untuk diseberang ulu, pihaknya fokus di kawasan Jakabaring termasuk perbaikan sistem drainase agar dapat daya tampung air dapat maksimal dan menyeluruh.
Diakui Herman Deru, dari data BMKG terjadi peningkatan curah hujan di Kota Palembang dan akan berpeluang menjadi lebih besar hingga di atas 80 persen, atau dengan ketebalan lebih dari 200 mm pada bulan Oktober hingga November 2022.
“360.000 kubik air dapat ditampung dikolam retensi ini. Terutama disaat cuaca ektrem, curah hujan tinggi. Untuk itu kitasecara komprehensif menyelsaikan masalah banjir ini, ” tegasnya.
Menurut Herman Deru dalam mengtasi banjir tidak sepenuhnya menjadi tangung jawab pemerintah melainkan butuh peran serta masyarakat. Sebab upaya pemerintah akan sia-sia jika tidak diimbangi perilaku masyarakat.
“Dalam penanggulangan banjir butuh peran peran serta masyarakat menjaga saluran untuk tidak tersumbat, menjaga anak sungai agar tidak terjadi sendimentas dan penumpukan sampah,” imbuhnya.
Gubernur menghimbau, untuk aparat yang berwenang di Kota Palembang untuk memberikan bimbingan dan pengawasan terhasap aktivitas penimbunan yang ada di Kota Palembang sebab 70 persen wilayahnya merupakan rawa dan resapan air.
“Saya minta juga kepda aparat berwenang di Kota Palembang, untuk memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap aktivitas penimbunan, baik itu skala rumah tangga maupun skala perumahan. Jangan sampai penimbunan juga dilakukan di arel konservasi atau resapan air,” tandasnya.
Untuk diketahui, penataan danau opi sebagai kolam retensi yang memiliki luas 8,9 hektar tersebut nantinya dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang yang dapat dimanfaatkan warga sekitar baik sebagai obyek wisata, ruang publik yang dilengkapi prasarana olahraga berupa jogging track, dan pojok baca literasi. *