Home / ARTIKEL

Sabtu, 19 November 2022 - 06:10 WIB

Pj. Bupati Apriyadi Sejahterakan Muba

PEMIMPIN sangat menentukan kemajuan suatu daerah dan atau lembaga. Pemimpin yang kreatif, berani, cerdas, amanah  dan merakyat bisa memakmurkan rakyat yang dipimpinnya dengan membuat perencanaan dan kebijakan yang memihak atau pro rakyat.

Sebaliknya, pemimpin yang tidak punya semangat juang tinggi, yang hanya sekadar menghabiskan masa jabatan saja, tidak akan bisa mempercepat kemajuan daerahnya dan otomatis tidak akan bisa pula meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.

Saat ini, menjelang Pemilihan Langsung serentak pada tahun 2024 (Pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah), banyak daerah kabupaten, kota dan provinsi yang kepala daerahnya berstatus pejabat (Pj) yang dituntuk langsung oleh Presiden dan atau Menteri Dalam Negeri.

Para Pj tersebut sesungguhnya merupakan tokoh dan orang-orang berstatus Aparatur baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun aparatur kepolisian ataupun TNI yang beruntung. Mereka tidak perlu ikut Pilkada, tetapi bisa menjadi penguasa (orang nomor satu) di daerah yang dipimpinnya. Mereka tidak perlu keluar uang untuk bertarung dalam Pilkada tetapi bisa menjadi penguasa walau jangka waktunya hanya setahun atau mungkin bisa dua tahun. Tergantung daerah masing-masing.

Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terdapat sedikitnya tiga kabupaten yang kepala daerahnya berstatus Pj. Bupati. Yakni; Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Muara Enim dan Kabupaten Musibanyuasin (Muba).

Para Pj. Bupati menunjukkan gaya dan ciri khas masing-masing. Yang tampil beda antara lain Pj. Bupati Muba, Drs. H. Apriyadi Mahmud, MSi. Dia rajin berkeliling ke desa-desa. Bahkan meluangkan waktu berkantor di kecamatan-kecamatan secara bergiliran. Terkadang menginap  di kecamatan.

Mantan Kepala Desa (Kades) Pematang Palas tersebut, melakukan pelantikan para kepala desa dengan dipusatkan di kecamatan-kecamatan. Dia berkomunikasi dan bersilaturahmi langsung dengan para tokoh dan warga masyarakat di desa-desa tempat acara pelantikan berlangsung.

Setiap kunjungan, mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel yang pernah menjadi Pj Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tersebut, melaksanakan kewajiban kepala daerah dengan memberikan bibit-bibit tanaman secara gratis kepada warga untuk ditanami. Selain itu, berbagai kebutuhan masyarakat lainnya juga dipenuhi.

Kepada para Kades yang dilantik serta semua pejabat dan ASN di Muba, Apriyadi berpesan agar bekerja dengan sungguh-sungguh untuk membangun daerah. Para Kades jangan egois. Kerjasama dan persatuan harus ditingkatkan.

Baca Juga :  Tampilkan Gambo, Muba Juara 3 Stand Terbaik Festival Rempah Sumsel 2022

Muba sebagai kabupaten kaya sesungguhnya rakyatnya mesti makmur sejahtera. Adalah sangat tidak elok dan memprihatinkan jika di daerah kaya, masih banyak rakyatnya yang miskin dan sengsara.

Apriyadi walaupun berstatus Pj Bupati, sesungguhnya merupakan pejabat berpengalaman di Muba. Dia lama berkarir di Serasan Sekate tersebut. Dulu, pernah menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), belakangan menjadi Sekretaris Daerah (Sekda). Tokoh sederhana yang  rendah hati itu, diyakini bisa memacu percepatan pembangunan di Muba.

Para Kades dan Badan Perwakilan Desa (BPD) haruslah bahu-membahu melaksanakan pembangunan dengan dana yang sudah dianggarkan. Selain itu, mereka harus menagih hak rakyat melalui wakil-wakil rakyat agar segala kebutuhan warga desa bisa dipenuhi dengan APBD Muba. Jika APBD Kabupaten Muba tidak cukup, mereka berhak meminta haknya ke wakil-wakil rakyat di Provinsi Sumsel. Bahkan, dana dari pusat pun bisa dijuluk melalui anggota DPR RI dan DPD RI.

Apriyadi sebagai bupati bisa melakukan hal terbaik untuk kemajuan Muba dan kemakmuran warganya. Bukan hanya dana yang dikelola pemerintah, pihak-pihak swasta dan BUMN yang beroperasi mengeruk kekayaan dari Bumi Muba baik dari sektor pertambangan antara lain; minyak dan gas, perkebunan, pertanian dan lainnya seharusnya bisa diperintahkan melakukan kewajiban masing-masing untuk kemajuan daerah dan terwujudnya rakyat Muba yang sejahtera.

Muba, merupakan salah satu kabupaten yang maju pesat. Kemajuan diawali dari saat Kolonel Arifin Djalil (alm) sebagai bupati di era orde baru dengan membuka Muba dari berbagai penjuru. Kemajuan berlanjut, saat Alex Noerdin dipercaya menjadi Bupati selama dua periode (tujuh tahun karena yang bersangkutan kemudian naik kelas menjadi Gubernur Sumsel).

Di era kepemimpinan Alex Noerdin, banyak pembangunan perkantoran dan infrastruktur di Muba. Momentum PON 2004 dan sejumlah even internasional lainnya dimanfaatkan untuk percepatan pembangunan di Muba.

Kemudian, di era Pahri Azhari memimpin, pembangunan berlanjut lagi. Namun, sayang yang bersangkutan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dihukum bersama isterinya, Hj Lucianty dan sejumlah pejabat serta anggota DPRD Muba.

Baca Juga :  Penasehat Ingatkan, BMKM Sumsel Jangan Dibawa ke Politik Praktis

Terakhir, saat Dodi Reza Alex Noerdin menjadi Bupati Muba, beberapa program strategis dirancang dan dilaksanakan  dengan memanfaatkan potensi daerah guna kemakmuran rakyat. Namun, putra sulung Alex Noerdin tersebut diciduk KPK pula dan saat ini sedang menunggu hasil kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Sementara sejumlah pejabat dan kalangan swasta yang terlibat sudah dihukum dan ada yang sedang menjalani hukuman.

Apriyadi saat ini untuk sementara tidak perlu membangun perkantoran megah dan berbagai fasilitas lainnya, karena sudah ada dibangun sejak Alex Noerdin jadi bupati. Kini, Pj Bupati itu tinggal fokus membangun dari desa-desa, dari dusun-dusun dan dari talang-talang.

Jika dia paham dan mengerti peluang bagus yang bisa dimanfaatkan, sungguh banyak yang bisa diperbuatnya selaku kepala daerah untuk membuat rakyat Muba makmur sejahtera. Apriyadi harus mempunyai tim pemikir yang punya kemampuan lebih, terutama di luar pemerintahan yang berkeinginan agar pemerintah dan rakyat di negeri yang kaya sumber daya alam (SDA) ini menjadi negeri yang kuat, mandiri dan rakyatnya makmur sejahtera.

Kita berkeyakinan, mayoritas rakyat di Muba menghendaki kemajuan dan kesejahteraan nyata. Tidak hanya Sekayu, sebagai ibu kabupaten yang terlihat maju sebagai ibukota, tetapi sampai ke pelosok desa kemajuan dan kemakmuran itu dirasakan warga.

Apabila Apriyadi bisa menggunakan kesempatan bagus sebagai Pj Bupati untuk menggerakkan masyarakat dengan capaian keberhasilan nyata, maka akan sangat mudah baginya untuk meratakan pembangunan di kabupaten yang luasnya hampir sama dengan Provinsi Jawa Barat tersebut.

Rakyat akan menuruti semua anjuran Pj Bupati asalkan diberikan jalan yang baik. Para Kades dan tokoh-tokoh masyarakat akan bekerja dengan riang gembira asalkan mereka tidak dibebani kewajiban-kewajiban yang memberatkan. Dan, kita setuju dengan pidato Apriyadi pada saat pelantikan para Kades, bekerjalah sungguh-sungguh melayani rakyat dengan melakukan pembangunan yang nyata. Jangan melanggar peraturan perundang-undangan.

Dan, yang paling penting bersatu-padulah selalu agar Muba mandiri, maju dan rakyatnya makmur sejahtera semua.  (Afdhal Azmi Jambak, 181122)

Share :

Baca Juga

ARTIKEL

Pemberian Tunkin dan atau TPP di Palembang Merupakan Ketidakadilan Nyata?

ARTIKEL

Penasehat Ingatkan, BMKM Sumsel Jangan Dibawa ke Politik Praktis