transparanmerdeka.com, PALEMBANG – Pemprov Sumsel terus berupaya ikut mengendalikan perubahan iklim melalui pengurangan gas emisi rumah kaca. Caranya dengan melakukan strategi aksi mitigasi. Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya ssar membuka Sosialisasi SUB- Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Sumsel, di Auditorium Bina Praja, Rabu (24/8) pagi.
Menurutnya dalam rangka mendukung progam pengendalian perubahan iklim melalui pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Pemprov Sumsel mempunyai strategi mitigasi dalam penurunan emisi GRK.
Beberapa perangkat/regulasi untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi itupun sudah dibuat diantaranya adalah Dokumen Rencana Aksi Daerah ( RAD ) Emisi Gas Rumah Kaca ( GRK ) Provinsi Sumatera Selatan dan Masterplan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Berbasis Sumber Daya Alam Terbarukan .
Selain itu program Pemprov Sumsel juga dilakukan secara nyata seperti pengendalian kebakaran hutan dan lahan khsusnya di lahan gambut. Ada juga rehabilitasi hutan dan lahan serta aksi nyata lainnya yang sejalan dengan Kementrian LHK. Hal itu juga didukunh dengan kebijakan terkait di Tingkat Kab/Kota seperti Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) tingkat Kabupaten/Kota.
Lebih jauh Wagub Mawardi Yahya mengatakan kegiatan lain yang juga telah dilakukan oleh Pemprov Sumsel yaitu Integrasi Program Iklim dalam indikator RPJMD serta Renstra, sosialisasi, penyuluhan dan fasilitasi pelaksanaan bekerjasama dengan dunia usaha.
Demikian juga pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha serta para pihak terkait lainnya diharapkan dapat bekerja bersama secara kolektif melalui aksi percepatan dan implementasi langkah langkah mitigasi domestik, serta peran penting untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan alam dan ekosistem dalam memberikan manfaat untuk adaptasi dan mitigasi iklim sambil memastikan perlindungan sosial dan lingkungan.
Kegiatan sosialisasi ini lanjut Mawardi Yahya merupakan salah satu langkah awal penyebarluasan informasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 khususnya di Provinsi Sumatra Selatan. Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Provinsi Sumatra Selatan yang bertujuan untuk menyusun suatu dokumen perencanaan yang menjabarkan target penurunan emisi Gas Rumah Kaca dengan tahun 2030 di Provinsi Sumatra Selatan.
“Kami sangat mengapresiasi atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta partisipasi kontribusi seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan kegiatan hari ini. Semoga segala niat baik kita ini untuk membangun hutan dan lingkungan Indonesia diberikan kemudahan dan kelancaran,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Dr. Hanif Faisol Nurofia S.Hut. M.P mengatakan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi dan koordinasi serta kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) serta berbagai elemen terkait SUB- Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Sosialisasi ini digelar hybrid diikuti dengan penyusunan rencana kerja.
“Sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk menyampaikan kebijakan, strategi dan rencana serta target penuruna emisi gas rumah kaca secara nasional sampai dengan tahun 2030,” jelasnya.
Adapun acara pembukaan sosialisasi itu sendiri ditandai dengan pemukukan gong oleh Wagub Sumsel H. Mawardi Yahya didampingi Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia SH.MH, Plt Direktur Jendral Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman serta sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.*