TRANSPARANMERDEKA.COM, PALEMBANG – Pengurus Badan Musyawarah Keluarga Minangkabau Provinsi Sumatera Selatan (BMKM Sumsel melakukan konsolidasi organisasi ke seluruh kabupaten dan kota di Bumi Sriwijaya. Selain konsolidasi juga sekaligus dilakukan pendataan “Urang Minang” yang berada di Sumsel dengan strata sosialnya untuk melaksanakan program membantu sesama Urang Awak.
Konsolidasi tersebut dilakukan dengan pengurus berkunjung dan bersilaturahim dengan pengurus dan tokoh-tokoh Urang Awak di kabupaten/kota. Pada Selasa (4/10/2022), Ketua Umum BMKM Sumsel, Drs. H. Noprizon, Apt bersama Sekretaris Umum, Haris Jumadi, SE dan Ketua Bidang Organisasi, Afdhal Azmi Jambak, SH serta beberapa penasehat akan mengadakan pertemuan di Lubuk Linggau.
“Pada pertemuan di Lubuk Linggau kita undang juga pengurus organisasi Minang Kabupaten Musirawas (Mura) dan Musrawas Utara (Muratara),” kata Afdhal. Setelah itu, tim pengurus BMKM Sumsel akan ke Pagaralam bersilaturahim dengan organisasi Urang Awak di Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang.
Setelah itu direncanakan pula kunjungan silaturahim ke Muara Enim, dengan mengundang pengurus organisasi Minang di Kota Prabumulih dan Kabupaten PALI. Sedangkan untuk OKU Raya direncanakan dipusatkan di Danau Ranau, OKU Selatan. Kabupaten lainnya akan dijadwalkan. “Insya Allah akhir Oktober atau paling lat, November konsolidasi sudah selesai, sehingga anggota BMKM Sumsel di semua kabupaten kota sudah ada dan aktif,” kata Noprizon.
Untuk inventarisasi Urang Awak, BMKM Sumsel sudah membuat formulir dengan Googleform. “Insya Allah, dengan mengisi formulir itu dapat diketahui pasti berapa jumlah Urang Awak di Sumsel. Berapa yang kaya dan berapa yang miskin. Yang kaya kita harapkan melaksanakan kewajiban menafkahkan sebagian hartanya kepada dunsanak-dunsanak yang fakir, miskin dan anak-anak yatim,” tambah Afdhal Azmi Jambak.
Selain itu, berbagai program sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan olahraga insya Allah bisa dilaksanakan secara berkesinambungan. “Program ini sudah direncanakan sejak akhir 2018, namun kita terhambat oleh Covid 19. Makanya sekarang disegerakan,” tambah Haris Jumadi pula. (aaa)