SUMBAR, transparanmerdeka.com – Ada hal yang sangat aneh dan menjadi tanda tanya besar yang diperlihatkan Buyung S.sos dengan Rasa ketidak nyamanan sebagai seorang wartawan atas pemberitaan tambang emas ilegal yang ada di kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat, yang dimuat media TransparanMerdeka.com.
Ketidak nyamanan Buyung terlihat dari sikap dan tindakan yang dilakukan Buyung terhadap wartawan media ini (Red, Transparanmerdeka.com) dengan cara melakukan telepon dan mengirimi pesan WhatsApp terhadap Arfan Wartawan yang menulis beberapa berita tentang aktivitas Penambangan ilegal yang semakin marak di wilayah kabupaten Pasaman Barat.
Reaksi ketidak nyamanan Buyung yang pertama dilakukannya saat berita
Dengan judul,” Polda Sumbar Gencar Perangi PETI, Penambang Emas Leluasa di Pasaman Barat”
Dengan munculnya berita terkait dengan Penambang emas tanpa izin di wilayah Pasaman Barat ini Buyung bereaksi dengan menghubungi wartawan yang membuat berita tersebut. Dalam pembicaraan melalui Telepon pada (24/7 selama 37 menit) diantara pembicaraan tersebut Buyung menyatakan,” Hari ini Abang bombardir dengan pemberitaan mengenai Tambang ilegal ini dan menggiring ke ranah hukum, sekarang sudah menjadi konsumsi publik, sekarang saya menjembatani komunikasi apakah ada solusi yang abang tawarkan atau abang akan melanjutkan episode episode berita berikutnya atau abang hentikan,” ungkapnya.
Kemudian Arfan menanyakan kembali kepada Buyung,” solusi apa yang dimaksud itu saya tidak mengerti,” katanya.
“Apa solusi yang abang tawarkan nanti saya sampaikan kepada pengelola yang disana, siapa yang dituakan disana di tombang tu,” ucap Buyung. Karena tidak mendapatkan jawaban solusi yang ditawarkan kepada Arfan kemudian buyung memutuskan pembicaraan dengan mematikan handphonenya.
Tidak cukup hanya disitu Buyung kembali memperlihatkan rasa ketidak nyamana nya atas berita mengenai Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kabupaten Pasaman Barat, kali ini Buyung bereaksi setelah berita mengenai Penambangan Emas Tanpa Izin dimuat di TransparanMerdeka.com dengan judul, “Informasi Mabes Polri Akan Tertibkan PETI di Pasaman Barat Aktivitas Berhenti,” yang ditayangkan (Jumat 1/8),
Tidak lama setelah berita tayang Buyung lansung bereaksi dengan mengirimi pesan WhatsApp kepada Arfan,”
Bro, mau bro tutup, mau bro bombardir, itu urusan bro, bro alun memiliki data fakta lapangan, belajar lebih menguasai bro, Kalau bro wartawan investigasi,
turun bro ka lokasi, sesuai tulisan bro, buktikan karya bro 100 % data, dan di dukung fakta investigasi lapangan, Serta di dukung Narasumber jang jelas, belajar membaca bro,” tulisnya.
Disela sela pesan WhatsApp Buyung berupaya untuk menelpon sebanyak 4 kali panggilan tak terjawab.
Menanggapi protes yang dilakukan Buyung melalui pesan WhatsApp, Arfan pun menjawab melalui pesan WhatsApp, Nanti saya bikin Abang Buyung sebagai narasumber baru komplain berita saya ya bang, Saya kasih ruang Abang memberikan kritik ataupun hak jawab atas berita tersebut.
Dalam pembicaraan kita beberapa waktu lalu terkait berita tambang yang saya buat, ada pembicaraan Abang menanyakan kepada saya apakah akan bertoleransi dan akan menjembatani kepada pengelola, Apa peran Abang dalam aktivitas tambang emas yang ada di Pasaman Barat saat ini ?
Dengan mengirimkan bukti rekaman pembicaraan kepada Buyung,
Akhirnya Buyung melakukan pemblokiran terhadap nomor WhatsApp Arfan.
Dengan sikap yang dilakukan Buyung terhadap Wartawan media ini, perlu dicurigai dan diduga ada keterlibatan dan peran serta Buyung S.sos dalam aktifitas PETI di kabupaten Pasaman Barat ini, Pihak penegak hukum harus melakukan pemeriksaan mendalam terhadap Buyung, memiliki peran serta apa Buyung dalam aktifitas penambangan emas di Kabupaten Pasaman Barat. (Fan)












