INSINYUR HAJJAH LUCIANTY, SE adalah salah satu tokoh perempuan yang sekarang dipercaya memimpin partai di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Partai yang dikomandoinya itu adalah partai baru dengan nama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Pengusaha sukses yang pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) selama dua periode dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu, kini sedang berjuang untuk menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Musibanyuasin (Muba) periode 2004-2009.
Lucianty
Isteri mantan Bupati Muba, Ir. H Pahri Azhari (alm) itu menargetkan minimal satu fraksi di DPRD Sumsel. Artinya, setiap daerah pemilihan, diharapkan paling tidak satu calon anggota DPRD terpilih di setiap daerah pemilihan pada Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif 2024.
“Insya Allah, target kami akan tercapai. Sebab, saya dan kawan-kawan berjuang sungguh-sungguh dan telah melewati beberapa tahapan dengan lancar dan sukses,” katanya mengisahkan awal mula dipercaya memimpin PKN.
Tahapan pertama adalah membuat PKN memenuhi syarat sebagai partai. Kemudian bisa mendaftar sebagai peserta Pemilu. “Semula banyak orang mengkhawatirkan. Tetapi, Ketua Umum dan para pengurus PKN se-Indonesia bertekad dan bekerja bersungguh-sungguh. Alhamdulillah, kita lolos dengan mulus. Sementara sejumlah partai baru ada yang melewati masalah walau akhirnya bisa menjadi peserta Pemilu,” kata perempuan yang menamatkan SD Negeri 1 Baturaja.
Bagi Lucy, tampilnya dia kembali di gelanggang politik didorong oleh keinginan menghapus sejarah catatan hitam yang merupakan takdir yang harus dilaluinya. “Saya dan Pak Pahri (alm) sudah berusaha membangun dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Muba. Namun, saya bersama almarhum tersandung masalah dan masalah itu sudah selesai. Kami sudah lewati. Kini saya akan buat sejarah baru lagi dengan berbuat yang terbaik, berbuat banyak untuk memakmurkan rakyat Muba dan memajukan Pemerintah Kabupaten Muba,” kata perempuan kelahiran Baturaja, 16 April 1965 yang menamatkan SMP Xaverius Baturaja.
Luci terjerat dalam kasus suap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah 2014 dan Pengesahan APBD Musi Banyuasin (Muba) 2015. Saat itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muba tersebut. Di Pengadilan Negeri (PN) Klas IA Khusus Palembang, Senin 3 Mei 2016, Lucianty divonis pidana 1,5 tahun dan suaminya Pahri Azhari dihukum 3 tahun penjara. Pada tanggal 24 juni 2017 Lucy bebas penuh.
Lucy mengambil hikmah atas perjalanan takdir yang ditentukan Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. Qada dan Qadhar yang harus dilewati dan dijadikan pelajaran berharga. Dia ambil hikmah seperti tokoh-tokoh besar yang harus melalui masa sulit di penjara, tetapi kemudian bangkit dan berbuat dahsyat luar biasa bagi rakyat banyak.
“Alhamdulillah, bisnis saya berkembang bagus setelah mengalami masalah tersebut. Saya selalu bersyukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan, kini saya pun bertekad bekerja sungguh-sungguh untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat banyak, terutama rakyat Muba,” kata alumni SMA Negeri 2 Palembang tersebut.
Muba sebagai salah satu kabupaten terkaya, mestinya rakyatnya makmur sejahtera. Dan, di bawah kepemimpinan Pahri Azhari didampingi Lucianty, berbagai program pembangunan dilaksanakan.
“Pak Pahri dan saya membuat program pro rakyat. Satu milyar rupiah satu desa. Program itu kami buat sebelum pemerintah berfikir membuat program Rp 1 milyar satu desa. Kami lebih duluan membuat dan melaksanakan program tersebut,” kata Lucy.
Satu milyar anggaran per desa itu, semuanya untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Gaji Kades dan perangkat desa serta Badan Perwakilan Desa (BPD) harus di luar itu. “Sekarang saya lihat, Rp 1 milyar satu desa itu termasuk gaji dan biaya-biaya Kades, BPD dan perangkatnya. Kita harus kembalikan Rp, 1 milyar per desa itu utuh untuk pembangunan. Bila perlu ditambah lagi, sehingga rakyat di desa-desa benar-benar makmur dan sejahtera,” katanya.
Bagi Lucy, kepentingan rakyat nomor satu. “Alhamdulillah, saya sudah dikaruniai Allh SWT Tuhan Yang Maha Kuasa dengan rezeki yang cukup. Anak-anak dan menantu saya sebagian besar sudah bekerja dan mandiri. Bisnis saya, alhamdulillah berjalan lancar dan berkembang pesat. Saya fokus untuk bekerja meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Rakyat Muba khususnya harus bahagia sejahtera semua,” katanya.
Dia menyayangkan sebagian perusahaan yang beroperasi di Bumi Serasan Sekate tidak mempekerjakan wang (orang) Muba. “Kelewatan kalau office boy pun harus didatangkan dari luar daerah Muba,” katanya seraya bersyukur sejumlah perusahaannya (mini market dan SPBU) yang beroperasi di berbagai tempat di Muba mempekerjakan banyak kupik-kupik dan kuyung-kuyung Muba.
Lucy ibu empat anak hasil pernikahannya dengan putra asli Muba, Pahri Azhari itu menamatkan pendidikan di Fakultas Teknik Sipil Universita Tridinanti Palembang pada 1989. Kemudian gelar sarjana ekonomi diraihnya dari Manajemen Universitas Sriwijaya.
Dengan kemampuan manajemen yang bagus, Lucy membangun kebersamaan dengan kawan-kawannya di PKN. Dia himpun banyak tokoh hebat dan potensial, baik dari politisi senior sampai kepada generasi muda yang selama ini belum pernah terlibat langsung di dunia politik.
Pengusaha banyak SPBU, Alfamart, pemilik Kedai Tiga Nyonya dan owner Wahana Wisata D’matto Milenial Art itu sukses membentuk pengurus PKN tingkat kabupaten dan kota di Sumsel. Bahkan sampai ke kecamatan-kecamatan dan desa-desa itu bersyukur kepada Allah karena mayoritas rakyat Muba yang tergabung dalam majelis atau pengajian yang dibangunnya saat menjadi Ketua Tim Penggerak PKK sampai saat ini sebagian masih aktif dan bersama.
Dengan kecintaan yang besar, Lucy bertekad menjadi wakil rakyat Muba yang sungguh-sungguh bermanfaat bagi orang banyak. Rakyat Muba. “Saya bersyukur banyak kuyung-kuyung dan kupik-kupik di Muba yang ikut jadi relawan dan mendukung saya agar terpilih di DPRD Sumsel tahun depan,” katanya seraya menambahkan, ketika sedang duduk di DPRD Sumsel, dia selalu berjuang untuk kepentingan rakyat.
“Jika waktu jadi anggota DPRD Sumsel dan kalau saat jadi isteri Bupati Muba saya tidak bekerja dengan baik, tidak bermanfaat baik kepada masyarakat, mungkin banyak yang tidak akan mendukung saya. Kini, dengan kenyataan yang ada dari bersilaturahmi keliling desa-desa di Muba, saya merasakan support yang luar biasa. Insya Allah satu kursi bahkan bisa dua kursi di DPRD Sumsel untuk PKN akan tercapai. Dan, satu fraksi di DPRD Muba akan terwujud,” katanya.
Berbagai program yang dilaksanakan Lucy saat jadi Ketua TP PKK akan dihidupkan. Terutama Rumah Lansia, mengurus ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah tua dengan fasilitas negara. “Kita bangun dan anggarkan, sehingga kakek-kakek dan nenek-nenek senang dan bahagia di masa tuanya. Mereka tetap bisa berkomunikasi dengan anak cucu masing-masing,” kata perempuan enerjik yang rela membagi mukena kesayangannya kepada ibu tua yang perlu perlengkapan shalat di Sungai Lilin tersebut.
Lucy juga menceritakan sikap rasa memiliki daerah yang tinggi yang dipraktekkan dan dicontohkan suaminya, Pahri Azhari (alm). “Tiga dari empat anak kami bersekolah dan menamatkan SMP Unggul di Sekayu. Pak Pahri bangun sekolah berkualitas di Sekayu, Muba dan dia buktikan dengan anak-anaknya disekolahkan di sekolah unggulan tersebut,” katanya seraya menambahkan, sebagian pejabat membanggakan pendidikan berkualitas di daerah yang dipimpinnya tetapi anak-anaknya dikirim ke daerah lain atau kota lain untuk sekolah.
Setamat SMP, anak-anak Pahri-Lucy baru dikirim ke SMA lain semacam sekolah kedinasan sebagai persiapan kuliah. Anak sulungnya, Iman Falucki dikirim ke SMA Presiden di Cikarang selanjutnya masuk Akademi Kepolisian. Kini bekerja di Paminal Polda Bengkulu. Anak keduanya, dr. Anggia Fabelita tamat SMP Unggul Sekayu melanjutkan pendidikan ke SMAN 17 Palembang selanjutnya menamatkan sarjana di Fakultas Kedokteran Unsri. Dan, M. Facrel Ardafa menamatkan pendidikan di sekolah kedinasan Imigrasi serta Divia Faradiba saat ini kuliah di Fakultas Kedokteran Unsri Palembang.
Bagi Lucy, pendidikan dan berobat gratis itu harus diwujudkan di daerah kaya seperto Muba. “Semua itu bisa kita wujudkan kalau kita punya kewenangan,” katanya seraya menambahkan, jika masyarakat menginginkan dan Allah meridhai, maka setelah jadi anggota DPRD Sumsel lanjut maju dalam Pilkada Muba tahun 2024.
“Saya mohon doa dari semua pihak, termasuk dari kawan-kawan media,” kata Lucy yang ramah dan baik hati ini. (A***)